Jumat, 15 Mei 2015

10 Mitos Tentang Kehamilan yang Harus Ibu Hamil Ketahui !

Ibu hamil memang memiliki banyak sekali pantangan, biasanya tidak boleh makan sembarangan, beraktivitas terlalu  berat, hingga tidak boleh melakukan hubungan suami istri ketika hamil. Banyak sekali mitos yang beredar dimasyarakat kita jika ibu hamil tidak boleh ini, tidak boleh itu. Tahukah anda ternyata beberapa mitos tersebut tidaklah benar. 

Menurut data yang didapat dari beberapa sumber ternyata beberapa mitos tersebut tidaklah benar. Jika anda terlalu mempercayai mitos tersebut ditakutkan dapat berefek negatif pada bayi Anda. Untuk itu kami akan memberikan informasi tentang mitos tentang kehamilan untuk ibu hamil tentunya. Mau tau apa saja mitos tentang kehamilan tersebut? Mari kita simak dibawah ini :

10 Mitos Tentang Kehamilan

10 Mitos Tentang Kehamilan yang Harus Ibu Hamil Ketahui !
Ilustrasi ibu hamil © shutterstock

1. Masa Kehamilan Tidak Selalu 9 Bulan

Menurut beberapa penelitian tahun 2013, masa kehamilan setiap wanita tidak bisa dipastikan selama 9 bulan. Karena pada beberapa kejadian, hanya dalam usia 5 minggu saja seorang ibu hamil sudah bisa melahirkan. Seorang ibu hamil melahirkan biasanya tergantung dari usianya, berat badannya, berapa berat badan bayi saat lahir, dan faktor lainnya.

2. Berhubungan Seks Saat Hamil Dapat Membahayakan Janin

Pada sebagian besar kasus, berhubungan seks saat hamil biasanya tidak akan mempengaruhi bayi di dalam kandungan Anda. Akan tetapi, terdapat beberapa pengecualian terhadap pernyataan ini, yaitu bila plasenta (ari-ari) terletak di antara leher rahim dan vagina atau bila Anda beresiko tinggi untuk melahirkan secara prematur. Jadi, berkonsultasilah terlebih dahulu dengan dokter kandungan Anda sebelum melakukan hubungan seks dengan pasangan jika Anda merasa khawatir. Baca juga : Posisi Tidur Yang Baik Untuk Ibu Hamil

3. Tidak Dapat Melahirkan Normal Lagi Setelah Operasi Caesar

Walaupun berbagai bukti memang telah menunjukkan bahwa melakukan persalinan normal setelah melakukan operasi Caesar sedikit lebih beresiko daripada kembali melakukan operasi Caesar, akan tetapi beberapa orang wanita tetap dapat melakukan persalinan normal setelah melakukan operasi Caesar asal ia memenuhi beberapa syarat tertentu. Berkonsultasilah dengan dokter Anda mengenai syarat apa saja yang harus dipenuhi.

4. Jenis Kelamin Bayi Tergantung Bentuk Perut Sang Ibu

Pada kenyataannya, tidak ada bukti ilmiah yang dapat menyatakan bahwa seseorang dapat menentukan jenis kelamin bayi berdasarkan pada bentuk perut sang ibu. Itu hanya mitos yang beredar saja. Untuk lebih pastinya silahkan melakukan USG di rumah sakit untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap.

5. Jika Ibu Menderita Penyakit Menular Seksual, akan Menular Pada Bayi

Keadaan ini sebenarnya tergantung pada jenis penyakit menular seksual yang diderita oleh sang ibu. Ada beberapa jenis penyakit menular seksual biasanya menular melalui darah, yang berarti menular melalui plasenta. Hal itu tentu saja dapat menular pada bayi. Akan tetapi, beberapa jenis penyakit menular seksual lainnya hanya dapat mebular ke bayi hanya melalui kontak langsung. Penyakit ini biasanya ditularkan pada bayi pada saat proses persalinan normal. Biasanya untuk menghindari hal tersebut dokter menganjurkan operasi ceasar agar tidak terjadi kontak langsung dengan pendarahan pada proses persalinan normal.

6. Tidak Boleh Berlari Saat Hamil

Terdapat berbagai hal yang dapat dilakukan oleh seorang wanita selama ia hamil, tergantung pada apa yang dapat ia lakukan sebelum hamil. Anda bahkan tetap dapat berolahraga saat hamil, akan tetapi pada tingkatan tertentu yang disesuaikan dengan usia kehamilan Anda. Berkonsultasilah dengan dokter Anda mengenai olahraga apa yang boleh Anda lakukan. Baca juga : Senam Yang Baik Untuk Ibu Hamil

7. Selesai Melahirkan Berat Badan akan Kembali Seperti Semula

Tahukah anda, Seorang wanita biasanya hanya akan mengalami penurunan berat badan sebanyak 5-7.5 kg setelah proses persalinan selesai, sedangkan berat badan yang naik mulai dari 12 - 17 kg. Jadi jika dikalkulasikan butuh hampir setahun untuk menurunkan kelebihan berat badan yang tersisa tersebut. Tips untuk menurunkan berat badan setelah melahirkan anda mengikuti senam dan olahraga. Menyusui juga dapat membantu mempercepat proses penurunan berat badan Anda. Baca juga : 5 Cara Menurunkan Berat Badan Setelah Melahirkan dengan Senam Yoga

8. Ibu Hamil Harus Makan Untuk Dua Orang

Ternyata, bayi yang sedang tumbuh di dalam rahim Anda tidak membakar kalori sebanyak yang Anda kira. Jadi, bila Anda telah mengkonsumsi diet sehat dan seimbang, maka Anda hanya memerlukan sekitar 300 kalori tambahan saja, bisa anda dapat dari cemilan yang sehat tentunya.

9. Setiap Melahirkan Pasti Ibu Dapat Menyusui

Tahukah Anda? Dalam beberapa kasus ada ibu yang tidak dapat menyusui ketika selesai melahirkan. Dan hal tersebut membuat bayi susah untuk berkembang. Untung saja sekarang telah disediakan susu pengganti ASI agar bayi tetap sehat dan berkembang. Biasanya seorang ibu tidak dapat menyusui dikarenakan pernah melakukan operasi pada bagian payudaranya seperti memasang silikon atau lainnya. Jadi jika anda ingin tetap memberikan ASI kepada bayi Anda lebih baik tidak melakukan hal tersebut.

10. Makanan Pedas Dapat Membahayakan Nyawa Bayi

Mengkonsumsi makanan pedas tidak akan membahayakan nyawa bayi di dalam kandungan Anda, jadi Anda tidak perlu khawatir juga mengkonsumsi makanan pedas. Akan tetapi jangan terlalu berlebihan ditakutkan akan terjadi kontraksi pada rahim Anda yang dapat memicu persalinan dini.

Referensi : www.dokter.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar